Blog ini adalah blog pribadi. Berisi tentang curhatan, sudut pandang dan pengalaman Penulis

Kamis, 31 Desember 2020

Nulis seadanya aja ya..


Ga kerasa ini udah hari terakhir ditahun 2020. Banyak cerita yang terjadi ditahun yang menyebalkan ini. 2019 lalu, sederet rencana dan harapan sudah kutuliskan untuk menghadapi 2020. Nyatanya 2020 punya hajat lain yang membuat semuanya menjadi kacau.

Ntahlah, bingung apa yang mau kuceritakan sepanjang 2020 ini. Tapi yang pasti, banyak perubahan yang terjadi dalam diriku. Tak perlu dijelaskan, karna sudah jelas jelas tidak penting untuk diceritakan. HAHA. Di 2020 terdapat banyak sekali waktu luang yang bisa kugunakan untuk tidur memahami siapa sih sebenarnya aku, apa yang sebenarnya aku mau, aku disini mau ngapain, dsb.

Ga banyak harapan untuk 2021, gaes, bukankah berjalan penuh harap itu melelahkan? Satu satunya adalah aku pengen lebih ganteng dari 2020 that's it. "Masa cuma itu?", Ya, cuma itu yang boleh orang tau. Sisanya ga penting, seriously wkwkw.

Dah ah, kali ini ga ada poin yang bisa diambil, karna emang bikin nya juga tanpa niat dan tanpa mikir. Cuma biar ada jejak di akhir tahun yang sangat membagongkan ini aja. Yo, tetap bahagia!
Read More

Kamis, 05 November 2020

Jomblo itu nasib, Gak pacaran itu prinsip


Mawar : "Kau masih normal kan?"
Gua : "Tk normal dah. Mbatu" jawab ku slengean
Mawar : "Janganlaa, jadi seram.. Emng kaunye nd pengen gitu punye doi?"
Gua : (Ngirim stiker "Ntar aku pikir dulu")
Mawar : "Aku cume pengen tau jak cowo yang dibilang; alim nd gak, nakal nd gak, terus kenape gitu ndk pacaran. Pernah disakitin kah?"
Gua : "Ntah gakla, bisa jadi.." Jawabku yang membuat dia semakin penasaran.

Itu cuma satu dari sekian banyak pertanyaan pertanyaan yang menanyakan tentang kenapa gua ga pacaran. Bosan sebenarnya, tapi emang dasarnya orangnya bodo amat jadi pertanyaan kek gitu gua anggap angin lalu aja. Seringkali juga dapat tuduhan pecinta lelaki karna jarang sekali tertarik untuk dekat sama cewe. Anjim emang. Gini gini gua masih waras bos.

Gua memang ga pernah pacaran dari jaman esde. Bukan karna ga suka cewe, tapi emang karna ga pengen aja. Eh pernah deng, pas esde kelas 4 sama kelas 6. Waktu itu seinget gua, gua pertama kali jadian sama cewe pas kelas 4 esde dan itupun bukan keinginan gua sendiri wkwkw. Jadi gua tuh jadian karna dicomblangin. Yaa walaupun emng sebenarnya suka sih, soalnya tipe idaman wkwkw. Singkat cerita, setelah lumayan langgeng bercinta monyet gua pindah ke Pontianak meninggalkan si dia tanpa sempat mengucapkan kata putus. Ea. Dan ya, putus kontak. Sampai rupanya dia juga pindah ke Jogja. Hai kamu, kalo kamu baca ini, aku cuma mau bilang, kita belom putus loh sampe sekarang kwkww..

Lanjut kelas 6, serupa tapi tak sama, gua dicomblangin lagi sama cewe dan diajakin pacaran. Kenapa gua bilang tak sama? karna ending nya beda. Selama pacaran, gua sering diajakin tuh nongkrong bareng sama yang pacaran juga. Jadi ceritanya kek ngumpul orang orang yang pacaran gitu. Disini gua mulai ngerasa ga nyaman, ntahla gimna jelasinnya. Doi orang nya posesif btw, jadi setiap pergerakan diatur, harus ini lah, harus itu lah, saat itulah gua ngerasa keknya harus selesai nih yang gini gini. Akhirnya gua sengaja cari masalah dan yaa langsung putus. Dan dari sinilah semua itu berawal.

Sejak saat itu yang tertanam di otak gua adalah pacaran = ketidak bebasan. Sangat berbanding terbalik dengan pribadi gua yang paling ga suka kalau dikekang. Pacaran = buang buang waktu. Pasti pada mau komplen, "kayak ga pernah buang buang waktu aja lu", yaa, gua emang suka buang buang waktu, tapi gua lebih memilih untuk buang buang waktu dengan hal lain, main, jalan-jalan, tidur dan hal hal lainnya yang menurut gua ngebantu gua untuk mengenal diri gua sendiri. Pacaran = meluangkan waktu buat doi. Pff, waktu ku ya waktu ku, ga ada istilah waktu ku untuk mu. Pacaran = ngabarin doi. Yang ini nih yang paling tai, jujur aja gua orang yang gasuka ngasih kabar, bahkan ke ortu gua sendiri. Gua ngasih ya karna diminta.

Terhitung dari kelas 6 esde gua udah acuh tak acuh sama yang namanya pacaran, bahkan cewek. Jujur aja, jelek jelek gini banyak loh yang dekatin wekaweka. Tapi ya karna emng udh bodo amat, semua yang deketin berakhir dengan dicuekin.

Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang apa itu cinta semakin bulat, mulai masuk SMP, gua berkeyakinan kalau kita memang benar benar cinta dengan seorang wanita, kita seharusnya ga macarin dia. Jauh sebelum gua ngerti kalau pacaran itu haram, menurut gua, kalau kita macarin dia dengan dalih "cinta dan sayang" kemudian putus, bukannya "cinta dan sayang" itu jatuhnya malah bullshit? Maksdunya, kita semua tau kalau pacaran ujung ujung nya ya putus. Ya, diluar sana ada yang berakhir di pernikahan. Tapi itu ga lebih dari 2/10. 

Gua punya prinsip "Ga ada yang berhak nyakitin hati kamu". Dan itulah yang buat gua ga pengen pacaran, karna gua tau, saat kita memutuskan untuk pacaran, berarti kita harus siap untuk sakit hati, dan gua ga siap akan itu.

Selain karna hal hal mendasar diatas, ada beberapa hal mendalam yang membuat gua ga pengen pacaran dan kayaknya lebih enak kalau diceritain sambil ngemil dan ditemani teh hangat. Pacaran ga pacaran itu urusan mu. Kita semua punya alasan atas apa yang kita lakukan. Dan ini adalah sebagian dari alasan ku.

Sendiri itu tenang. Tidak ada pertengkaran, kebohongan dan banyak aturan.
Read More

Senin, 02 November 2020

Salah satu pedoman


safir tajid 'iwadhan 'amman tufariquhu
fanshab fa inna ladzidza l-'aisyi fi l-nashabi

inni ra'aitu wuqufal maai yufsiduhu
in sala thaba wa in lam yasil lam yathib

wal usudu lau la firaq l-ghabi ma iftarasat
wa sahmu lau la firaq l-qausi ma yushibi

wa l-syamsu lau waqafat fil fulki daimatan
lamallaha l-nasu min 'ajamin wa min 'arabin


Artinya:
merantaulah niscaya kau akan mendapat pengganti apa yg kau tinggalkan
bekerja keraslah, karna kenikmatan hidup ada di kerja keras

aku melihat air menggenang menjadi rusak
jika mengalir akan jernih jika tidak maka akan keruh

singa tidak akan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
dan anak panah bila tak tinggalkan busur tak akan mengenai sasaran

jika saja matahari tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Read More

Jumat, 23 Oktober 2020

Batas


Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa

Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,  bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

-Puisi AADC 2

Read More

OKTOBER YANG TABAH

Di jalan-jalan yang tak lagi ramah
hujan berjatuhan mengiringi pergantian hari
dan Oktober terlahir prematur
tanpa sempat mempelajari
bagaimana ia memapah banyak luka yang
selalu terulang dan bertambah setiap bulannya
tentang malam-malam yang gelisah
siang-siang yang tertatih
membawa kaki-kaki yang ringkih
atau kota-kota yang mati
setelah dikerubungi oleh beragam sepi

Tapi mimpi-mimpi Oktober terus tumbuh
dan berkecambah dalam tabah
meski harus menyusuri alur waktu yang bersimpangan
berita-berita yang dimulai dengan kebohongan
undang-undang yang mengundang kesengsaraan
atau naskah-naskah sejarah yang disetir kekuasaan

Dan orang-orang mulai berani menulis
berlembar-lembar sajak perlawanan
mosi tidak percaya
atau hanya perkamen asa yang
tak melibatkan banyak purnama yang terluka
Sebab tangis api hanya lebam pilu yang
dibakar oleh kumpulan bara masa lalu
tak pernah bisa dipendam untuk diredam
apalagi untuk meminang masa depan yang
terus melaju dan berderu

Angsana, 07 Oktober 2020
Read More

Senin, 31 Agustus 2020

Anjay

Akhir akhir ini kata anjay sedang ramai dibicarakan. Di twitter, anjay menjadi trending topik. Hingga saat ini ada 200rb lebih cuitan tentang "anjay". Anjaayyy...(kaget)

Berawal dari laporan seorang pejantan yang bernama Lutfi Agizal ke Komnas PA dan KPAI. Kini kata anjay dinyatakan berpotensi pidana oleh komnas perlindungan anak lewat pers nya.

Alasannya adalah karna istilah tersebut adalah bentuk kekerasan verbal dan dapat dilaporkan sebagai tindak pidana. Hm

Padahal menurut aku pribadi, yang seharusnya dilakukan komnas perlindungan anak adalah mengedukasi anak anak di luar sana supaya mampu membedakan mana kata kata yang seharusnya digunakan oleh anak anak diusia tertentu. Thats it.

Aku rasa akan lebih mudah untuk mengedukasi anak anak supaya jangan menggunakan kata kata yang tidak pantas diucapkan oleh anak anak dibandingkan harus melarang penggunaan kata "anjay". Kata "anjay" bisa dibilang kata yang udah sangat familiar sekali ditelinga kita kan?. I mean, dengan tipikal orang Indonesia yang kita semua paham tingkahnya seperti apa, melarang penggunaan kata "anjay" hanya memancing orang orang untuk menggunakan kata itu secara lebiiihh masif lagi. Akhir akhir ini buktinya.

Toh kalo anjay dilarang, masih banyak kata lain selain anjay. Ada anjrit, anjas, anjrot, anjig, anjer, njer, njir, njay dsb.

Teringat sebuah Peribahasa yang mengatakan "Tangkap tikus nya. Jangan bakar lumbung nya". Ya, edukasi anaknya. Bukan hilangkan kata anjay nya.

Salam Anjay Gurinjay.. 
Read More

Sabtu, 29 Agustus 2020

Delapan Belas

Sabtu, 29 Agustus 2020. Tepat jam 00:00, genap usia ku 18 tahun. Tak terasa bayi yang dilahirkan oleh ibu Rini 18 tahun yang lalu sudah lepas bangku SMA. Ku rasa banyak yang berubah setelah aku lepas seragam putih abu abu itu. Yang dulunya ketika bangun pagi langsung bergegas mandi, sekarang setiap hari bangunnya diiringi dengan tegaknya matahari. Yang dulunya hampir setiap hari ketawa ketiwi, sekarang bingung mau ngapain lagi.

"Dulu dan kini sudah berbeda. Yang dulu bisa santai sekarang harus tegas. Tegas untuk memilih. Tegas untuk menentukan jalan hidupmu". Sedikit kutipan lagu Nostress yang berjudul tumbuh, yang menggambarkan keadaan untuk saat ini.

Aku sadar 18 bukanlah saat untuk bersantai santai lagi. Banyak yang harus dikejar untuk saat ini. Salah satunya, mimpi. Banyak mimpi yang harus dicapai untuk kedepannya. Banyak pula rintangan untuk bisa menggapai nya. 

Jika berubah adalah hal yang pasti, tentu saja aku ingin menjadi lebih berani. Berani mengambil keputusan adalah berani yang dari dulu ingin sekali aku kuasai. Sejauh ini, sepertinya aku terlalu takut untuk bisa mengambil keputusan yang tepat. Rasa takut akan kegagalan selalu membayang banyangi ketika aku diberikan pilihan. Pengecut memang, seperti kebanyakan orang diluar sana.

Mimpi ku adalah menjadi orang yang spesial. Dan untuk menjadi spesial, tidak bisa digapai dengan santai santai. Perlu usaha yang spesial juga untuk menggapai itu. 

Tetap menjadi diri sendiri itu pasti. Komitmen yang selama ini aku pegang akan selalu aku pegang. Dan aku akan berkelana kemanapun hatiku berkata.

Terima kasih untuk semua orang yang terlibat dalam pendewasaan ku. Ku ucapkan terimakasih yang tak terkira untuk yang selalu ada disekeliling ku.

Sampai bertemu di Sembilan Belas.
Read More

Senin, 24 Agustus 2020

Katak

Coba letakkan seekor katak ke dalam panci di atas kompor yang berisi air setengah badannya dan mulai hidupkan kompornya.
Katak mempunyai kemampuan menyesuaikan suhu tubuh, ketika air menjadi lebih hangat temperatur tubuhnya beradaptasi dengan suhu air. Namun saat mendekati titik didih air dia akhirnya memutuskan untuk melompat keluar dari panci.
Tetapi dia gagal, penyesuaian temperatur menguras tenaganya dan dia tak cukup kuat untuk melompat tinggi, akhirnya si Katak pun mati.

Apa yang membunuhnya? Coba pikir...
Kita pasti akan menjawab air panas lah yang membuat si Katak mati, tapi sebenarnya yang membunuhnya adalah keputusannya untuk bertahan sampai dia terpaksa melompat dan terlambat karena dia sudah tidak punya tenaga lagi.
Sama halnya seperti kita, terkadang kita memaksakan diri menyesuaikan dengan sekitarnya, terbawa suasana dan mental sekitar, dan saat kita ingin pergi kita pun menyadari terlambat untuk meninggalkan semuanya.

Sama seperti katak yang tadi, beradaptasi tidak menyadari perubahannya. Kita kira semua baik-baik saja, keadaan buruk pasti berlalu, tinggal menunggu waktu. Tapi bukannya kita bereaksi, kita malah duduk berendam dengan acuh tak acuh dalam air yang lama-lama makin panas, dan akhirnya mati.
Kita harus tahu kapan kita harus bertahan, dan kapan kita harus 'melompat' dan move on. Jika kita membiarkan lingkungan jelek di sekitar kita dan mengikutinya, maka adaptasi kita akan berbalik membunuh kita.
                            Let's decide when to jump, and move on!
Read More

Minggu, 26 Juli 2020

Visi itu penting

Tidak ada salah nya menjadi seorang yang idealis. Akupun seorang idealis waktu dulu. Seiring berjalannya waktu, idealis ku terkikis habis oleh realita realita yang ada. Hari demi hari, aku menjemla menjadi seorang yang amat sangat benci untuk bermimpi. Aku tau itu buruk untuk kedepannya. Tpi lingkungan lah yang membentukku menjadi demikian.

"Hidup seperti air", itu kata ku. Jalani saja apa yang ada tanpa banyak cingcong. Hidup tanpa cita cita perlahan membuatku menjadi orang yang tidak peduli akan segala hal. Cuek, terlalu santai, selembe, itu kata yang sering aku terima. Tapi sekarang idealis ku perlahan kembali muncul kepermukaan. Akhir akhir ini aku sadar, kita hanyalah sekumpulan daging yang hidup jika tak disertai mimpi.

Visi itu sangat penting untuk hidup, tentu saja di sertai dengan iman.

Label baru Based On True Story (BOTS)
Read More

Senin, 08 Juni 2020

Referensi

Apapun yang bisa kita masak tergantung dengan bahan bahan yang tersedia di dapur.

Anggaplah kita punya nasi, mentega, bawang putih. Apa yang bisa dia masak? Nasi goreng. Yang jelas dia tidak bakal bisa masak mie ayam. Kenapa? Karna bahan bahannya ga ada

Otak kita juga sama. Kepala kita itu ibarat dapur dan hanya bisa untuk mengeluarkan sesuatu kalau seandainya dia punya bahannya, kalau dia ga punya bahannya dia ga bakalan bisa mengeluarkan sesuatu itu.

Ada kisah yang sangat terkenal ketika Hasan bin Ali ini pernah di caci maki oleh seseorang. Ketika ia keluar bersama anak nya ia mendapati seorang yang mencaci dia dengan segala macam cacian. 

Lama kemudian cacian itu terjadi, di dengarkan oleh Hasan ni bin Ali sampai kemudian orang ini sudah puas mencaci Hasan bin Ali kemudian ia pergi. Lalu anak nya bertanya:
"Wahai bapakku, dengan segala hormat saya ingin bertanya, kenapa kamu gak bales orang ini?"
Kemudian ia menjawab:
"Saya ga tau gimana cara balas nya. Karena saya tidak menemukan kata kata yang bisa membalas kata kata dia"

Kisah tersebut seakan akan memberitahu kita bahwa kita hanya dapat mengeluarkan apa yang kita punya. Seandainya Hasan bin Ali mempunyai kamus kata kata kasar mungkin ia akan membalas nya, tapi kenyataannya tidak. "Teko hanya mengeluarkan apa yang ada di dalam nya. Kalau isinya air putih, ia akan mengeluarkan air putih. Kalau isinya kopi, ia akan mengeluarkan kopi. Maka apapun yang kita keluarkan apapun yang kita hasilkan apapun yang kita produksi dalam diri kita sejatinya adalah hasil dari apapun yang sudah kita masukkan ke dalam diri kita. Kita bisa menyebut nya "informasi/referensi".

Maka ini penting banget kalau kita ingin berubah. Lalu bagaimana caranya kita berubah? Kita bisa berubah kalau kita mau dengan sadar untuk mengganti apapun yang masuk ke dalam diri kita.

Dirangkum dari : https://youtu.be/0pyQ_08eJ7I
Read More

Sabtu, 02 Mei 2020

Menghukum Diri Sendiri

Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, itu wajar, tak ada masalah dari itu. Yang mengubah ia menjadi bodoh adalah ketika ia melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, atau bahkan berulang ulang. Jika ada yang lebih buruk dari bodoh, maka itulah yang pantas untuk ia dapatkan. Perkenalkan, ia adalah aku.

Terbersit dalam benak, "Bagaimana kalau aku menghukum diri ku sendiri?"
Diwaktu yang bersamaan, muncul pertanyaan, Bagaimana bisa?

Jikalau rasa sakit itu tidak ada, ingin sekali rasanya menghakimi sibodoh ini.
Jikalau istilah "nyawa sembilan" pada kucing bisa di terapkan pada manusia, ingin sekali rasanya berpindah dari nyawa satu ke nyawa yang lainnya.

Tapi semua itu tak mungkin jika dilakukan. Satu satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan nya sebagai pelajaran yang amat berharga. Ya, agak terdengar klasik. Tapi, hey, doakan saja sibodoh ini agar tidak mengulangi kesalahannya lagi untuk yang ke seribu kali.
Read More

Jumat, 01 Mei 2020

Berbeda(?)

Tak seperti tahun tahun kemarin, Ramadhan tahun ini berasa sangat berbeda. Biasanya saat bulan yang penuh kemuliaan ini datang, ntah mengapa hati ini terasa amat senang, tanpa sebab. Berangkat tarawih dengan penuh semangat, Bangun sahur dengan penuh harapan, Ngabuburit menunggu waktu berbuka tiba penuh dengan perasaan gembira. Mungkin kita masih merasakan hal tersebut di atas, tapi dengar kadar yang berbeda untuk tahun ini.

Bukan bermaksud untuk mengeluh, tapi semua ini terasa sangat menggangu. Kita tidak mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan di Bulan yang seharusnya penuh kebahagiaan ini.

Terlepas dari itu semua, kita harus sadari bahwa semua yang terjadi sekarang adalah teguran dari Allah. Mungkin tahun tahun yang lalu kita belum maksimal dalam beribadah di Bulan Ramadhan, diberikan Ramadhan lagi, masih belum maksimal, diberikan Ramadhan lagi, masih juga belum maksimal. Butuh berapa ramadhan lagi untuk bisa maksimal? Ya, Kita harus lebih peka lagi terhadap kode kode yang diberikan Nya.
Read More

Sabtu, 28 Maret 2020

Aku Belum Siap

Aku belum siap
Aku belum siap jadi wartawan 
Bertanya tanpa ditanya
Memberitahu tanpa ditanya

Aku belum siap
Aku belum siap jadi kuncen
Menunggu jawaban dari pertanyaanku
Menunggu respon dari pernyataanku

Aku belum siap
Aku belum siap jadi orang dermawan
Membagi rasa senangku 
Membagi rasa dukaku

Aku belum siap
Aku belum siap ikut remedial
Mengulang cerita tentang masa silamku
Mengulang cerita tentang masa depanku

Aku belum siap
Aku butuh waktu 
Mungkin 5 menit lagi
Read More

Kamis, 06 Februari 2020

Berpakaian

Don’t judge the book by it’s cover, itulah pepatah dalam bahasa Jungkat yang sering gua denger. Buat gua, itu ga bisa jadi alasan sehingga gua nggak peduli dengan apa yang gua kenakan. Karna tetep aja orang akan menilai gua pertama kali dari cara gua berpakaian.

Pakaian adalah yang paling pertama terlihat dan itu pula yang pertama kali orang nilai. Kalo ada orang jalan-jalan di pinggir jalan telanjang bulet, gua akan berpikir itu orang gila dan nggak mungkin gua mikir dia polisi. Dan sebaliknya, gua nggak akan berpikir orang berseragam di pinggir jalan, mengatur lalu lintas adalah orang gila.

Dalam pepatah bahasa arab dikatakan “Tsaubuka yahtarimuka qobla julusika wa aqluka yahtarimuka ba’da julusika, yang artinya, bajumu membuatmu terhormat sebelum kau duduk, dan akalmu membuatmu terhormat setelah kau duduk.

Buat orang menghargai kita dengan berpakaian layak, sehingga kita punya kesempatan lebih untuk membuatnya kagum dengan kemampuan kita.

Dari gua kecil, papah gua slalu bilang “Penilaian orang pertama kali terhadap kita adalah pakaian.”
Read More
Categories:

Selasa, 04 Februari 2020

Maen, Makan, Berak

Keluar dari rumah dengan niat mau beli makanan ke warung, gua ngeliat ada anak-anak maen kembang api sambil jongkok. Tertarik melihat mereka seakan melihat diri gua dulu, akhirnya gua berhenti dan memperhatikan mereka yang cukup bikin gua tersenyum.
 “eh sini kembang apinya disatuin” ucap seorang anak sambil megang kembang api.
“buat apaan? “ jawab temannya sedikit ragu.
“disatuin biar bisa jadi api unggun?” jawab dia dengan yakin.
“oh iya” jawab temannya lalu menggabungkan kembang apinya, kemudian mendirikan tenda.

            Cuma kembang api yang harganya nggak seberapa dan dengan sedikit imajinasi, gua bisa lihat raut wajah bahagia mengalir di mukanya.  Wajah bahagia walau dengan hal sederhana.
            kadang gua iri sama kehidupan mereka yang bisa bahagia dengan mudahnya. Tiap hari paling kerjaannya maen, makan, berak, maen, makan, berak, masalah mereka paling kalo beraknya mencret.
Dulu, waktu kecil gua nggak pernah mikir macem-macem ‘nanti bakal kaya gimana ya?’ ‘lulus sekolah mau lanjut kemana yaa?’ ‘kalo kuliah mau ngambil jurusan apa ya?’ 'Kalo masuk TNI apa aja yang harus di siapin ya?' ‘neil amsrtong waktu di bulan berak dimana ya?’.
Bangun tiap pagi dengan seyuman, tanpa beban sedikitpun. Yang ada dikepala gua waktu kecil Cuma ‘nikmati yang ada sekarang, besok ya besok’. Dulu gua nggak tau kalo ternyata ‘besok’ itu bakal serumit ini hahaha.

Waktu kecil gua cuma mikir ‘pokonya nanti kalo udah gede gua pengen jadi gini, gini gini’. Mungkin, kalo dari kecil gua udah tau betapa susahnya meraih mimpi, gua udah berhenti bermimpi dari dulu.
***
Hidup dengan tanpa beban, bikin gua waktu kecil sering banget berkhayal ini itu. Dan khayalan itu kebawa sampe ke mimpi.
Sekarang? Gua udah nggak pernah mimpi lagi di setiap kali gua tidur. Mimpi yang pernah gua alami setelah gua gede, paling mimpi basah.
Tapi, akhirnya gua mikir, waktu pasti bejalan dan ga bisa diberhentiin, dan seiring berjalannya waktu, umur juga semakin banyak tanpa diskon sedikitpun. Yang bisa gua lakuin cuma nikmati apa yang gua punya sekarang tanpa berharap memiliki apa yang orang lain punya.
Gua yakin terkadang pun orang menginginkan apa yang gua punya. Sebenernya, kunci bahagia itu cuma satu kata ‘bersyukur’. Sangat singkat, tapi itu yang bisa bikin kita bahagia. Ada ungkapan ‘rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau’ weiittss, itu Cuma berlaku buat orang yang nggak bersyukur. Karna tetangga pun melihat rumput kita lebih hijau.
Read More

Senin, 03 Februari 2020

Sewajarnya Aja

Khairal umuuri ausatiha yang artinya sebaik baiknya perkara itu yang sedeng-sedeng aja. Terlau sering boong, udah jelas jangan. Trus, apa terlalu baik jujur itu boleh? Ya jangan juga. Ya jangan juga nanti lu lagi di lift trus depan lu ada cewe keteknya bau trus tiba-tiba lu ngomong dengan tampang polos ‘mba, cakep-cakep keteknya bau ya’

Begitu pula masalah hati, jangan terlalu benci, jangan juga terlalu sayang. yang sedang-sedang saja.

Rasul bersabda:

Ahbib habibaka haunan ma, asa ay yakuna baghidhoka yaumam ma
Wa abghidh baghidhoka haunam ma, asa ay yakuna habibaka yaumam ma

Yang artinya:

Cintailah orang yang kamu cinta sekedarnya saja, bisa jadi orang yang kamu cinta menjadi orang yang kamu benci nanti
Benci lah orang yang kamu benci sekedarnya saja, bisa jadi orang yang kamu benci menjadi orang yang kamu cintai nanti
Hadits Riwayat Tirmidzi
Read More
Categories: