Blog ini adalah blog pribadi. Berisi tentang curhatan, sudut pandang dan pengalaman Penulis

Minggu, 10 Januari 2021

Menyendiri


Jika yang kau butuhkan hanya sendiri, maka menyendirilah. Sejenak mengistirahatkan telinga dari apa yang dikatakan orang tidak apa-apa kok. Bukan menghindar. Tapi memberi kesempatan hati untuk mencerna dengan baik, apa-apa yang sedang dirasakannya. Tanpa harus mendengar bising dari sekitarnya.

⁣Jika yang kau butuhkan hanya sendiri, maka menyendirilah. Tutup rapat pintu, dan matikan lampu. Biar saja dalam gelap kau bersembunyi. Mereka perlu kehilanganmu. Agar ada sedikit harga untuk hidupmu. ⁣


⁣Jika yang kau butuhkan hanya sendiri, maka menyendirilah. Karena bersama memang tidak selalu bahagia. Walaupun bersamamu, mereka tak pernah hilang tawa.

Sc: @tentang.ra.sa

Read More

Kamis, 31 Desember 2020

Nulis seadanya aja ya..


Ga kerasa ini udah hari terakhir ditahun 2020. Banyak cerita yang terjadi ditahun yang menyebalkan ini. 2019 lalu, sederet rencana dan harapan sudah kutuliskan untuk menghadapi 2020. Nyatanya 2020 punya hajat lain yang membuat semuanya menjadi kacau.

Ntahlah, bingung apa yang mau kuceritakan sepanjang 2020 ini. Tapi yang pasti, banyak perubahan yang terjadi dalam diriku. Tak perlu dijelaskan, karna sudah jelas jelas tidak penting untuk diceritakan. HAHA. Di 2020 terdapat banyak sekali waktu luang yang bisa kugunakan untuk tidur memahami siapa sih sebenarnya aku, apa yang sebenarnya aku mau, aku disini mau ngapain, dsb.

Ga banyak harapan untuk 2021, gaes, bukankah berjalan penuh harap itu melelahkan? Satu satunya adalah aku pengen lebih ganteng dari 2020 that's it. "Masa cuma itu?", Ya, cuma itu yang boleh orang tau. Sisanya ga penting, seriously wkwkw.

Dah ah, kali ini ga ada poin yang bisa diambil, karna emang bikin nya juga tanpa niat dan tanpa mikir. Cuma biar ada jejak di akhir tahun yang sangat membagongkan ini aja. Yo, tetap bahagia!
Read More

Kamis, 05 November 2020

Jomblo itu nasib, Gak pacaran itu prinsip


Mawar : "Kau masih normal kan?"
Gua : "Tk normal dah. Mbatu" jawab ku slengean
Mawar : "Janganlaa, jadi seram.. Emng kaunye nd pengen gitu punye doi?"
Gua : (Ngirim stiker "Ntar aku pikir dulu")
Mawar : "Aku cume pengen tau jak cowo yang dibilang; alim nd gak, nakal nd gak, terus kenape gitu ndk pacaran. Pernah disakitin kah?"
Gua : "Ntah gakla, bisa jadi.." Jawabku yang membuat dia semakin penasaran.

Itu cuma satu dari sekian banyak pertanyaan pertanyaan yang menanyakan tentang kenapa gua ga pacaran. Bosan sebenarnya, tapi emang dasarnya orangnya bodo amat jadi pertanyaan kek gitu gua anggap angin lalu aja. Seringkali juga dapat tuduhan pecinta lelaki karna jarang sekali tertarik untuk dekat sama cewe. Anjim emang. Gini gini gua masih waras bos.

Gua memang ga pernah pacaran dari jaman esde. Bukan karna ga suka cewe, tapi emang karna ga pengen aja. Eh pernah deng, pas esde kelas 4 sama kelas 6. Waktu itu seinget gua, gua pertama kali jadian sama cewe pas kelas 4 esde dan itupun bukan keinginan gua sendiri wkwkw. Jadi gua tuh jadian karna dicomblangin. Yaa walaupun emng sebenarnya suka sih, soalnya tipe idaman wkwkw. Singkat cerita, setelah lumayan langgeng bercinta monyet gua pindah ke Pontianak meninggalkan si dia tanpa sempat mengucapkan kata putus. Ea. Dan ya, putus kontak. Sampai rupanya dia juga pindah ke Jogja. Hai kamu, kalo kamu baca ini, aku cuma mau bilang, kita belom putus loh sampe sekarang kwkww..

Lanjut kelas 6, serupa tapi tak sama, gua dicomblangin lagi sama cewe dan diajakin pacaran. Kenapa gua bilang tak sama? karna ending nya beda. Selama pacaran, gua sering diajakin tuh nongkrong bareng sama yang pacaran juga. Jadi ceritanya kek ngumpul orang orang yang pacaran gitu. Disini gua mulai ngerasa ga nyaman, ntahla gimna jelasinnya. Doi orang nya posesif btw, jadi setiap pergerakan diatur, harus ini lah, harus itu lah, saat itulah gua ngerasa keknya harus selesai nih yang gini gini. Akhirnya gua sengaja cari masalah dan yaa langsung putus. Dan dari sinilah semua itu berawal.

Sejak saat itu yang tertanam di otak gua adalah pacaran = ketidak bebasan. Sangat berbanding terbalik dengan pribadi gua yang paling ga suka kalau dikekang. Pacaran = buang buang waktu. Pasti pada mau komplen, "kayak ga pernah buang buang waktu aja lu", yaa, gua emang suka buang buang waktu, tapi gua lebih memilih untuk buang buang waktu dengan hal lain, main, jalan-jalan, tidur dan hal hal lainnya yang menurut gua ngebantu gua untuk mengenal diri gua sendiri. Pacaran = meluangkan waktu buat doi. Pff, waktu ku ya waktu ku, ga ada istilah waktu ku untuk mu. Pacaran = ngabarin doi. Yang ini nih yang paling tai, jujur aja gua orang yang gasuka ngasih kabar, bahkan ke ortu gua sendiri. Gua ngasih ya karna diminta.

Terhitung dari kelas 6 esde gua udah acuh tak acuh sama yang namanya pacaran, bahkan cewek. Jujur aja, jelek jelek gini banyak loh yang dekatin wekaweka. Tapi ya karna emng udh bodo amat, semua yang deketin berakhir dengan dicuekin.

Seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang apa itu cinta semakin bulat, mulai masuk SMP, gua berkeyakinan kalau kita memang benar benar cinta dengan seorang wanita, kita seharusnya ga macarin dia. Jauh sebelum gua ngerti kalau pacaran itu haram, menurut gua, kalau kita macarin dia dengan dalih "cinta dan sayang" kemudian putus, bukannya "cinta dan sayang" itu jatuhnya malah bullshit? Maksdunya, kita semua tau kalau pacaran ujung ujung nya ya putus. Ya, diluar sana ada yang berakhir di pernikahan. Tapi itu ga lebih dari 2/10. 

Gua punya prinsip "Ga ada yang berhak nyakitin hati kamu". Dan itulah yang buat gua ga pengen pacaran, karna gua tau, saat kita memutuskan untuk pacaran, berarti kita harus siap untuk sakit hati, dan gua ga siap akan itu.

Selain karna hal hal mendasar diatas, ada beberapa hal mendalam yang membuat gua ga pengen pacaran dan kayaknya lebih enak kalau diceritain sambil ngemil dan ditemani teh hangat. Pacaran ga pacaran itu urusan mu. Kita semua punya alasan atas apa yang kita lakukan. Dan ini adalah sebagian dari alasan ku.

Sendiri itu tenang. Tidak ada pertengkaran, kebohongan dan banyak aturan.
Read More

Senin, 02 November 2020

Salah satu pedoman


safir tajid 'iwadhan 'amman tufariquhu
fanshab fa inna ladzidza l-'aisyi fi l-nashabi

inni ra'aitu wuqufal maai yufsiduhu
in sala thaba wa in lam yasil lam yathib

wal usudu lau la firaq l-ghabi ma iftarasat
wa sahmu lau la firaq l-qausi ma yushibi

wa l-syamsu lau waqafat fil fulki daimatan
lamallaha l-nasu min 'ajamin wa min 'arabin


Artinya:
merantaulah niscaya kau akan mendapat pengganti apa yg kau tinggalkan
bekerja keraslah, karna kenikmatan hidup ada di kerja keras

aku melihat air menggenang menjadi rusak
jika mengalir akan jernih jika tidak maka akan keruh

singa tidak akan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
dan anak panah bila tak tinggalkan busur tak akan mengenai sasaran

jika saja matahari tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Read More

Jumat, 23 Oktober 2020

Batas


Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa

Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,  bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

-Puisi AADC 2

Read More