Blog ini adalah blog pribadi. Berisi tentang curhatan, sudut pandang dan pengalaman Penulis

Sabtu, 02 Mei 2020

Menghukum Diri Sendiri

Setiap manusia pernah melakukan kesalahan, itu wajar, tak ada masalah dari itu. Yang mengubah ia menjadi bodoh adalah ketika ia melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, atau bahkan berulang ulang. Jika ada yang lebih buruk dari bodoh, maka itulah yang pantas untuk ia dapatkan. Perkenalkan, ia adalah aku.

Terbersit dalam benak, "Bagaimana kalau aku menghukum diri ku sendiri?"
Diwaktu yang bersamaan, muncul pertanyaan, Bagaimana bisa?

Jikalau rasa sakit itu tidak ada, ingin sekali rasanya menghakimi sibodoh ini.
Jikalau istilah "nyawa sembilan" pada kucing bisa di terapkan pada manusia, ingin sekali rasanya berpindah dari nyawa satu ke nyawa yang lainnya.

Tapi semua itu tak mungkin jika dilakukan. Satu satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan nya sebagai pelajaran yang amat berharga. Ya, agak terdengar klasik. Tapi, hey, doakan saja sibodoh ini agar tidak mengulangi kesalahannya lagi untuk yang ke seribu kali.
Read More

Jumat, 01 Mei 2020

Berbeda(?)

Tak seperti tahun tahun kemarin, Ramadhan tahun ini berasa sangat berbeda. Biasanya saat bulan yang penuh kemuliaan ini datang, ntah mengapa hati ini terasa amat senang, tanpa sebab. Berangkat tarawih dengan penuh semangat, Bangun sahur dengan penuh harapan, Ngabuburit menunggu waktu berbuka tiba penuh dengan perasaan gembira. Mungkin kita masih merasakan hal tersebut di atas, tapi dengar kadar yang berbeda untuk tahun ini.

Bukan bermaksud untuk mengeluh, tapi semua ini terasa sangat menggangu. Kita tidak mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan di Bulan yang seharusnya penuh kebahagiaan ini.

Terlepas dari itu semua, kita harus sadari bahwa semua yang terjadi sekarang adalah teguran dari Allah. Mungkin tahun tahun yang lalu kita belum maksimal dalam beribadah di Bulan Ramadhan, diberikan Ramadhan lagi, masih belum maksimal, diberikan Ramadhan lagi, masih juga belum maksimal. Butuh berapa ramadhan lagi untuk bisa maksimal? Ya, Kita harus lebih peka lagi terhadap kode kode yang diberikan Nya.
Read More

Sabtu, 28 Maret 2020

Aku Belum Siap

Aku belum siap
Aku belum siap jadi wartawan 
Bertanya tanpa ditanya
Memberitahu tanpa ditanya

Aku belum siap
Aku belum siap jadi kuncen
Menunggu jawaban dari pertanyaanku
Menunggu respon dari pernyataanku

Aku belum siap
Aku belum siap jadi orang dermawan
Membagi rasa senangku 
Membagi rasa dukaku

Aku belum siap
Aku belum siap ikut remedial
Mengulang cerita tentang masa silamku
Mengulang cerita tentang masa depanku

Aku belum siap
Aku butuh waktu 
Mungkin 5 menit lagi
Read More

Kamis, 06 Februari 2020

Berpakaian

Don’t judge the book by it’s cover, itulah pepatah dalam bahasa Jungkat yang sering gua denger. Buat gua, itu ga bisa jadi alasan sehingga gua nggak peduli dengan apa yang gua kenakan. Karna tetep aja orang akan menilai gua pertama kali dari cara gua berpakaian.

Pakaian adalah yang paling pertama terlihat dan itu pula yang pertama kali orang nilai. Kalo ada orang jalan-jalan di pinggir jalan telanjang bulet, gua akan berpikir itu orang gila dan nggak mungkin gua mikir dia polisi. Dan sebaliknya, gua nggak akan berpikir orang berseragam di pinggir jalan, mengatur lalu lintas adalah orang gila.

Dalam pepatah bahasa arab dikatakan “Tsaubuka yahtarimuka qobla julusika wa aqluka yahtarimuka ba’da julusika, yang artinya, bajumu membuatmu terhormat sebelum kau duduk, dan akalmu membuatmu terhormat setelah kau duduk.

Buat orang menghargai kita dengan berpakaian layak, sehingga kita punya kesempatan lebih untuk membuatnya kagum dengan kemampuan kita.

Dari gua kecil, papah gua slalu bilang “Penilaian orang pertama kali terhadap kita adalah pakaian.”
Read More
Categories:

Selasa, 04 Februari 2020

Maen, Makan, Berak

Keluar dari rumah dengan niat mau beli makanan ke warung, gua ngeliat ada anak-anak maen kembang api sambil jongkok. Tertarik melihat mereka seakan melihat diri gua dulu, akhirnya gua berhenti dan memperhatikan mereka yang cukup bikin gua tersenyum.
 “eh sini kembang apinya disatuin” ucap seorang anak sambil megang kembang api.
“buat apaan? “ jawab temannya sedikit ragu.
“disatuin biar bisa jadi api unggun?” jawab dia dengan yakin.
“oh iya” jawab temannya lalu menggabungkan kembang apinya, kemudian mendirikan tenda.

            Cuma kembang api yang harganya nggak seberapa dan dengan sedikit imajinasi, gua bisa lihat raut wajah bahagia mengalir di mukanya.  Wajah bahagia walau dengan hal sederhana.
            kadang gua iri sama kehidupan mereka yang bisa bahagia dengan mudahnya. Tiap hari paling kerjaannya maen, makan, berak, maen, makan, berak, masalah mereka paling kalo beraknya mencret.
Dulu, waktu kecil gua nggak pernah mikir macem-macem ‘nanti bakal kaya gimana ya?’ ‘lulus sekolah mau lanjut kemana yaa?’ ‘kalo kuliah mau ngambil jurusan apa ya?’ 'Kalo masuk TNI apa aja yang harus di siapin ya?' ‘neil amsrtong waktu di bulan berak dimana ya?’.
Bangun tiap pagi dengan seyuman, tanpa beban sedikitpun. Yang ada dikepala gua waktu kecil Cuma ‘nikmati yang ada sekarang, besok ya besok’. Dulu gua nggak tau kalo ternyata ‘besok’ itu bakal serumit ini hahaha.

Waktu kecil gua cuma mikir ‘pokonya nanti kalo udah gede gua pengen jadi gini, gini gini’. Mungkin, kalo dari kecil gua udah tau betapa susahnya meraih mimpi, gua udah berhenti bermimpi dari dulu.
***
Hidup dengan tanpa beban, bikin gua waktu kecil sering banget berkhayal ini itu. Dan khayalan itu kebawa sampe ke mimpi.
Sekarang? Gua udah nggak pernah mimpi lagi di setiap kali gua tidur. Mimpi yang pernah gua alami setelah gua gede, paling mimpi basah.
Tapi, akhirnya gua mikir, waktu pasti bejalan dan ga bisa diberhentiin, dan seiring berjalannya waktu, umur juga semakin banyak tanpa diskon sedikitpun. Yang bisa gua lakuin cuma nikmati apa yang gua punya sekarang tanpa berharap memiliki apa yang orang lain punya.
Gua yakin terkadang pun orang menginginkan apa yang gua punya. Sebenernya, kunci bahagia itu cuma satu kata ‘bersyukur’. Sangat singkat, tapi itu yang bisa bikin kita bahagia. Ada ungkapan ‘rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau’ weiittss, itu Cuma berlaku buat orang yang nggak bersyukur. Karna tetangga pun melihat rumput kita lebih hijau.
Read More