Blog ini adalah blog pribadi. Berisi tentang curhatan, sudut pandang dan pengalaman Penulis

Selasa, 15 Juni 2021

Sadar Diri Itu Penting!



"Mas.. Mas.. Bangun. Jam 3. Mau buka pengumuman nda?"

Cemas itu kembali lagi seiring dengan terbukanya kelopak mata. Beberapa jam sebelumnya memang sengaja menidurkan diri, karna pikiran sudah terlalu sulit dikontrol walau sudah mencoba tenang.

"Haduhh. Ngapa dibangunin. Rencananya mau buka pengumuman nya telat telat bah" Kata ku sambil bangkit dari tidur

Kubuka website pengumuman dengan harap harap cemas ditemani mamah dan kakak yang sudah standby menunggu hasilnya. Sudah sekian kali ku tekan tombol "Lihat Hasil", tetapi belum kulihat hasil yang kuharapkan. Kupikir mungkin nanti malam saja aku buka lagi pengumumanny sambil terus mengklik klik klik klik.

"Selamat! Anda dinyatakan lulus SBMPTN LTMPT 2021 di PTN:
Universitas Tanjungpura
Progam studi:
Ilmu Hukum"

Kaget, pengumuman itu muncul tiba tiba merubah cemas menjadi senyum lega.  Ku peluk mamah disebelah ku sembari ia menangis haru.

Tak pikir panjang, ku video call Papah yang lagi bertugas diujung timur Kalimantan Barat.

"Pah, lulus!"

Speechless. Tak banyak berkata kata. Ucapan selamat tak henti dari mulutnya. Begitu pula saat video call grub keluarga.

Tenang dan damai ku rasakan setelah kubaca pengumuman itu. Teringat tahun kemarin saat kudapatkan ucapan

"Jangan putus asa dan tetap semangat!" Dengan huruf kapital semua.

Lucu memang saat tahun kemarin ku isi UNPAD dikedua kolom Pilihan PTN yang disediakan. Menjadi lucu karna memang kupilih salah satu universitas favorit di Indonesia itu TANPA secuil pun persiapan. "Ah, masa depan ga ada yang tau" kata ku waktu itu. 

Mengangkat beban 100 KG memang keren. Tapi saat dilakukan oleh orang yang tak pernah latihan angkat beban, hal itu menjadi konyol, kan? Apalagi seandainya keluar kata "Ah, try dulu. Belum try belum tau". Bukankah kita bisa mengukur kemampuan kita sendiri tanpa harus lebih dahulu mencoba? Iya kan? 

SADAR DIRI ITU PENTING!

Itu pelajaran yang aku dapatkan setelah melewati gabutnya setahun tanpa ngapa ngapain karna kata kata "Ah, belum try belum tau"

Allah itu ga ngasih apa yang kita inginkan. Tapi Allah akan kasih apa yang kita butuhkan
Read More

Selasa, 11 Mei 2021

Kampung Halaman


Kampung halaman. Setiap kali terdengar kata tersebut aku selalu bingung. Ya, bingung dimana sih sebenarnya kampung halaman ku, haha.

Aku pun bingung sebenarnya apa makna dari kampung halaman itu sendiri. Jika yang dimaksud adalah tempat kelahiran, berarti Cimahi adalah tempat kelahiran ku. Jika yang dimaksud adalah tempat dimana kita dibesarkan maka pilihan terbagi menjadi dua, dibesarkan dari balita sampai menjadi anak kicik yang mana tempat itu adalah Putussibau atau dibesarkan dari anak kicik sampai dengan sekarang yang mana Pontianak adalah tempatnya. Tapi jika yang dimaksud adalah kampung halaman orang tua maka Mempawah adalah jawabannya.

Bingung memang untuk menentukan yang mana sebenarnya kampung halaman ku. Tapi yang pasti disetiap kota yang pernah ada akunya memiliki memori indah yang tak akan pernah mau aku lupakan.
Read More

Senin, 10 Mei 2021

Terlalu Tinggi


"Kemane nih? Masih awal, Indomaret 28 yak la ye?" ucap seorang remaja disertai sejuknya angin sekitar pukul 1 dini hari.

Sesampainya di sana kami pun langsung duduk di tempat biasanya kang parkir duduk. Kang parkir nya udah ga ada, mungkin karna udah terlampau malam, beliau mau sahur sama keluarga nya.

Ditengah sejuknya suasana malam, obrolan dibuka dengan 2 pcs es krim mochi dari alice. Seperti kebanyakan anak muda pada umum nya, obrolan ngalor ngidul ga tentu arah. Hingga sampailah pada obrolan wanita. 3 dari 4 manusia disitu, udah punya gandengan. Sambil mendengar mereka bercerita aku hanya bisa nyimak sambil planga plongo.

Disela sela obrolan, muncul pertanyaan "Kau tadak ade kepengen nyari pacar ke gi?".
Here we go again, pertanyaan klasik yang bahkan orang terdekat pun masih kadang nanya. Setelah diam sekian detik, ku jawab
"Hmm, gimane ye, besok pacaran pun bise aku." Sambil senyum ngehe.
"Kalo gitu besok nikah pon bise aku, besok punye pacar 5 pon bise aku."
"Nah itu, kan kalo maok. Sayangnya kan ini nda maok. Wkwkwkw"

Selanjutnya obrolan berjalan liaarrr sekali. Mungkin terlalu berbahaya kalau ditulis disini, karna ada pernyataan yang sangat mind blowing, sampai sampai sunyi nya malam pecah karna suara ngakak kami berempat. WKKWKWKW

Jam menunjukkan pukul 3, kami pun membubarkan diri.

Seperti biasa, waktunya sahur aku pun sahur. Setelah sahur aku bergegas mandi. Sambil mandi aku nyanyi lagu nya Juicy Luicy yang judulnya Terlalu Tinggi. Dalem hati aja tapi, ga biasa nyanyi di wc soalnya. Sampe lah pada reff nya,

"Di atas awan ku nikmati dua sisi
Indah terbang terlalu tinggi, takut jatuh terlalu jauh"

Aku merenung, "Iyaa ya, apa jangan jangan selama ini aku takut jatuh terlalu jauh?"

Adzan subuh pun berkumandang, memutuskan antara aku dengan pertanyaan yang bahkan aku sendiri ga tau jawabannya.
Read More

Minggu, 09 Mei 2021

Secukupnya


"Gunakan air secukupnya", tulis papan peringatan yang tertempel di dinding tempat berwudhu. Tanpa harus dijelaskan otak manusia seharusnya sudah paham maksud dari papan tersebut. Ada nya papan peringatan tersebut tentu karna ada orang yang tak jarang menggunakan air secara berlebihan. Ya, manusia. Terkenal dengan sifatnya yang tak pernah merasa cukup. Harta, tahta, segalanya.

Khairul umur ausatuha, Sebaik-baik perkara adalah yang berada di tengah-tengah.

Terlalu berlebihan dalam suatu hal akan berdampak buruk untuk kedepannya. Berlebihan dalam menggunakan air, berlebihan dalam makan minum, berlebihan dalam mendukung pemimpin yang berujung fanatisme buta, berlebihan dalam mencintai dan membenci.

"Cintailah orang yang kamu cinta sekedarnya saja, bisa jadi orang yang kamu cinta menjadi orang yang kamu benci nanti. Benci lah orang yang kamu benci sekedarnya saja, bisa jadi orang yang kamu benci menjadi orang yang kamu cintai nanti", kata kata yang selalu teringat ketika mendengar kata cinta dan benci.

Jadi, kedepannya lakukan sesuatu dengan sewajarnya aja ya..
Read More

Kamis, 15 April 2021

73r0r12


Belakangan ini kita dihebohkan dengan aksi teror yang terjadi di Makassaar dan yang terakhir (semoga) di Mabes Polri. Untungnya ga ada korban jiwa dari kedua aksi tersebut, tapi dampaknya di masyarakat sedikitnya agak terasa. Mulai dari perdebatan "Teroris ga punya agama" sama "Teroris punya agama, Agama nya Islam", Sampe "Teroris itu konspirasi. Mainannya intelijen" sama "Konspirasi bapak lu".


You know what? Semua hal tentang teroris, bagi aku pribadi menarik untuk dibahas. And i do love conspiration haha. Semua yang aku tulis adalah berdasarkan yang aku tau. Bukan fakta. Inget ya, bukan fakta. Kita ga tau fakta nya gimana. Tanya aja sama yang berwajib kalo masalah itu mah.


Oke, mari kita coba bahas.


"Teroris punya agama ga sih?"

Ya punya, Islam kan agamanya? Iya kan? Iya dongg. Karna sejauh ini yang melakukan aksi teror khusus nya di Indonesia adalah orang yang beragama Islam. Terus kenapa sih mereka mau ngelakuin aksi teror kyk gitu?


Oke, yang pertama harus kita pahami adalah di dalam ajaran Islam ada yang namanya Jihad. Apasih jihad itu?

Jihad dapat dimaknai sebagai “qital” atau “perang”, jihad juga dapat dimaknai untuk seluruh perbuatan yang memperjuangkan kebaikan.

 

Jihad dilakukan sesuai dengan keadaannya. Jika keadaannya menuntut seorang muslim berperang karena kaum muslim mendapat serangan musuh, maka jihad seperti itu wajib.

Namun jika dalam keadaan damai, maka medan jihad sangat luas, yaitu pada semua usaha untuk mewujudkan kebaikan seperti dakwah, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain.


Sangat tidak tepat, selalu memaknai jihad dengan “qital” atau “perang”, apalagi menggelorakan jihad dalam makna ini dalam keadaan damai.


Disitulah kekeliruan dalam memahami makna jihad bagi para telolis telolis ini. Menurut mereka jihad adalah perang, titik.


Nah, jihad menurut pengertian mereka inilah yang menjadi alasan dan latar belakang mereka untuk membenarkan apa yang mereka lakukan.


Oke, jadi poin nya adalah iya kalau teroris itu mempunyai agama. Iya kalau agama yang anut mereka adalah Islam. Tapi, ada pemahaman yang salah tentang apa yang mereka anut.


"Teroris itu ada atau engga?"


Jawabannya, ada! Kalau kita bilang teroris itu ga ada, lalu yang bawa bom dan tembak tembakin itu apa? Robot?

Mereka itu jelas jelas ada. Organisasi mereka ada. Mereka mati nya benaran. Mereka bunuh nya beneran. Mereka bawa bom beneran. Mereka ngebom gereja itu beneran. Mereka nyerang mabes itu beneran. Jadi konyol kalau ada yang bilang teroris itu ga ada, teroris itu settingan. Sama kyk orang yang ga percaya covid. Kek kek, otak nya dimana?


Apakah teroris itu konspirasi?


Nah, ini yang menarik. Seperti halnya segala aspek kehidupan yang lain. Teroris juga ga luput dari teori konspirasi. Dari sekian banyak teori konspirasi, konspirasi tentang teroris lah yang paling menarik menurut aku. Karna minim nya informasi yang bisa didapatkan tentang hal ini.


Pidato Donald Trump saat kampanye di mississippi menjadi heboh karna menyebutkan nama Hillary Clinton dan Obama. Kata belio, yang menciptakan isis adalah adalah Hillary Clinton dan Obama. Udah pernah liat video nya? Cari sendiri lah ya, di yutub banyak. Donald Trump selalu menuduh Clinton adalah founder nya isis. Clinton juga pernah bilang kalau orang orang yang mereka perangi di timur tengah saat itu adalah orang orang yang mereka danai, orang orang yang mereka latih. Obama juga pernah bilang dipidato nya agar segera melakukan pelatihan untuk para mujahiddin ditaliban.


Camp Bucca di irak diklaim menjadi incubator bagi munculnya tokoh tokoh ektremis yang kemudian menjadi tokoh tokoh isis dan kelompok teror di timur tengah.


Nah dari sini lah kemudian orang orang selalu berpikir kalau teroris itu adalah settingan. Yang kemudian menjadi keliru adalah orang orang mengeneralisasi kalau semua aksi teror itu settingan. Ini yang sakit.


Menurut ku gini loh, yang dimaksud settingan itu adalah ketika kelompok ini dapat 'gerakkan' sesuai kemauan 'usernya' melalui para tokoh yang berpengaruh di kelompok tersebut. Bukan serta merta semua yang dilakukan mereka itu settingan. Peluru mereka itu beneran loh, yang mereka bawa itu bom bukan petasan.


Nah mengapa konspirasi ini bisa terjadi? Ya karna sejak awal orang orang yang ekstrem itu udah ada. Jadi mereka itu ditunggangi oleh para pemilik modal melalui tokoh tokoh yang telah diciptakan tadi, begitu.


Contoh simpel nya gini, anggap lah aku pemilik modal nih, nah aku punya pribadi sama si A, karna si A menurut ku berbahaya untuk aku. Aku cari lah orang orang yang memang dari dulu kerjaannya malakin orang, copet, curi, begal, simpel nya penjahat lah kan. Nah karna aku punya modal gede, aku beliin senjata, aku panggilin pecatan TNI/Polisi yang punya background sakit hati sama instansi nya untuk ngelatih militer para penjahat penjahat tadi. Setelah penjahat penjahat ini jadi, aku tinggal perintahin untuk serang si A berserta para kerabat kerabatnya. Kasarnya begitu lah. Apakah para penjahat penjahat tadi ga ada? Ya ada, gituloh. Posisinya disini aku yang memanfaatin mereka.


Oke, jadi apakah mungkin teroris itu ciptaan dari kekuatan besar yang memiliki modal? Iya, sangat mungkin. Makanya supaya ga manfaatin, ya jangan jadi ekstrem.


Berat ya bahasan kali ini wkwkw. Dahlah gitu aja


“Terrorism is the best political weapon for nothing drives people harder than a fear of sudden death”. -Adolf Hitler

Read More