Meja itu saksi atas bincang asa
Sesap kopi iringi lantunan mimpi yang membara
Tiap kata mengalun disertai makna
Makna berhimpun menjadi irama
Duduk-duduk mengaduk emosi
Semeja penuh harapan tersaji
Dalam barisan penuh kreasi
Tanpa jenuh ciptakan narasi
Mentari hadir, siulan burung bergema
Berita terdengar jadi derita
Seperti palu menghajar kita
Sebagai pemikul beban atas rencana
Betapa naifnya saat tanda tak terbaca
Selalu ada badai datang menggoda
Sekarang meja penuh dengan realita
Semua bermuara menjadi dengung saja
Di setiapnya terselit tanya
Karna apa?
Dan jawabnya sama, entah
Mungkin ini orgasme spiritualistik
Kenyang dalam angan-angan